Ga usah merasa takut atau terancam apalagi merasa dimusuhi, apabila kalian (non muslim) dijuluki KAFIR oleh orang muslim karena memang demikianlah firmanNYA bahwa kalian itu Muslim dan di luar golongan kalian namanya KAFIR.
Warga muslim juga tidak menjadikan orang non-muslim itu musuh. Mereka paham benar bahwa Islam itu rahmatan lil alamin. "Buktinya banyak orang muslim memanggil Pak Ahok, meski dia seorang Cina dan non-muslim. Tidak memanggilnya Pak Kafir atau Pak Cina”. Di kampung saya ada Pak Robert yang non-muslim, ia tetap kita panggil penuh hormat dengan panggilan Pak Robert. Tidak kita panggil Pak Kafir dan tidak kita musuhi," itulah logika sederhananya.
Memang demikianlah kalau sudah dikata "kafir" yang muncul, diakui atau tidak kebanyakan orang non-muslim, (maaf) menjadi gampang tersinggung. Entahlah.
Padahal, umat muslim tidak ambil peduli apalagi marah-marah dan memusuhi pemeluk lain, meski dalam agama lain itu dirinya disebut sebagai "domba tersesat". Bukan dianggap sebagai manusia lagi, tapi sudah sebagai ternak sembelihan. So, mari kita hargai perbedaan ini..
Padahal, umat muslim tidak ambil peduli apalagi marah-marah dan memusuhi pemeluk lain, meski dalam agama lain itu dirinya disebut sebagai "domba tersesat". Bukan dianggap sebagai manusia lagi, tapi sudah sebagai ternak sembelihan. So, mari kita hargai perbedaan ini..
Dan ga usah takut apalagi gerah kalau dibilang KAFIR oleh orang MUSLIM, sebagaimana kami tidak takut dan marah dibilang “domba tersesat”.
sumber:
http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/puisi-sastra/16/04/12/o5ip8q336-kupluk-domba-maroko-part4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar