Kamis, 26 Mei 2016

Amalan Ringan Tapi Berat timbangan kebaikannya




Di antara yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pada kita adalah rutin mengamalkan amalan shalih meskipun amalan itu sedikit dan ringan, atau bahkan dipandang remeh oleh sebagian orang. Namun ternyata tanpa kita sangka, ternyata amalan tersebut mengandung pahala yang besar.

Berikut adalah beberapa amalan yang mudah dan ringan untuk dilakukan, namun besar pahalanya, berdasarkan hadits yang shahih:


Pertama, membaca: subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil adzim

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Ada dua kalimat yang dicintai oleh Allah, ringan di lisan, dan berat ditimbangan: (yaitu bacaan) subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahil adzim [Mahasuci Allah dan dengan memujiNya, Mahasuci Allah Yang Mahaagung]" (HR. Al Bukhari)

Kedua, wudhu dengan sempurna dan membaca doa, sebagaimana hadits berikut:

Dari Umar bin Khattab, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudlu dia membaca: asyhadu allaa ilaha illallah wa anna muhammadan abdullahi wa rasuuluh [aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah hamba Allah dan RasulNya], maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia sukai." (HR. Muslim)

Ketiga, menghadiri salat Jumat di awal waktu dengan memperhatikan adabnya.

Dari Aus bin Aus Ats Tsaqafi, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membasuh (kepalanya) dan mencuci (seluruh tubuhnya) di hari Jumat (mandi besar), lalu berangkat ke masjid pagi-pagi, dan dia mendapatkan khutbah dari awal, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, dia mendekat ke khatib, konsentrasi mendengarkan khutbah dan tidak berbicara, maka setiap langkahnya (dinilai) sebagaimana pahala puasa dan salat malam selama setahun." (HR. Abu Dawud, At tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan dinilai shahih oleh Al Albani)

Abu Zurah mengatakan: "Saya tidak pernah menjumpai satu hadits yang menceritakan pahala yang besar dengan amal yang sedikit yang lebih shahih dari hadits ini."

Keempat, salat dhuha dua rakaat

Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Setiap ruas tulang kalian wajib disedekahi, setiap tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir bernilai sedekah, amar maruf nahi munkar bernilai sedekah, dan semua kewajiban sedekah itu bisa ditutupi dengan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Muslim & Abu Dawud)

Kelima, berdzikir di masjid setelah subuh.

Dari Anas bin Malik, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang salat subuh berjemaah, kemudian tetap duduk di masjid sampai terbit matahari, kemudian salat dua rakaat, maka dia mendapat pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna." (HR. At Tirmidzi dan dinilai hasan oleh Al Albani)

Keenam, membaca Al Quran.

Dari Abdullah bin Masud, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka dia mendapat satu pahala kebaikan. Dan setiap satu pahala itu dilipatkan menjadi 10 kali." (HR. At Tirmidzi, At Thabrani dan dinilai shahih oleh Al Albani)

Ketujuh, membaca dzikir ketika masuk pasar atau tempat keramaian.

Dari Abdillah bin Amr bin Ash, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang masuk pasar kemudian dia membaca: laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khair, wa huwa ala kulli syaiin qadiir [tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah tiada sekutu bagiNya, milikNyalah seluruh kerajaan. Dan milikNyalah seluruh pujian, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahahidup dan tidak mati, di TanganNyalah segala kebaikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu] maka Allah catat untuknya sejuta kebaikan, Allah hapuskan sejuta kesalahan, dan Allah angkat untuknya satu juta derajat." (HR. At Tirmidzi, Al Hakim, Ad Darimi dan dinilai hasan oleh Al Albani)

Kedelapan, salat berjemaah di masjid.
Dari Abu Umamah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang keluar dalam keadaan suci, menuju masjid untuk melaksanakan salat jemaah, maka pahalanya seperti pahala seperti orang yang sedang haji dalam keadaan ihram." (HR. Abu Dawud dan dinilai hasan oleh Al Albani)

Kesembilan, berdzikir ketika terbangun dari tidur (nglilir)

Dari Ubadah bin Shamit, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang terbangun (nglilir) ketika tidur malam kemudian dia membaca: laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syaiin qadiir. Alhamdulillah, wa subhanallah, wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illa billah [tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata tiada sekutu bagiNya, milikNyalah seluruh kerajaan, milkNyalah segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Segala puji milik Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Mahabesar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah] kemudian dia beristighfar atau berdoa maka akan dikabulkan. Jika dia berwudhu kemudian shalat dua rakaat maka shalatnya diterima." (HR. Bukhari & Abu Dawud)

Ke-10, salat sunnah dua rakaat sebelum subuh.

Dari Aisyah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Dua rakaat sebelum subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim)

Ke-11, membaca shalawat

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain: "Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat." (HR. An Nasai, shahih)

Ke-12, menjawab adzan dan membaca doa setelah adzan.

Dari Jabir bin Abdillah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mendengarkan adzan kemudian dia membaca doa: Allahumma rabba hadzihid dawatittammah washshalatil qaimah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah wabats-hu maqamam mahmudanilladzi waadtahu, [Ya Allah, Rabb pemilik panggilan yang sempurna dan salat wajib yang ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah dan fadhilah. Bangkitkanlah beliau ke tempat terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, maka dia berhak mendapat syafaatku pada hari kiamat]." (HR. Bukhari)

Ke-13, membaca dzikir setiap pagi dan sore. Di antara dzikir yang disyariatkan adalah membaca : "subahanallah wa bihamdihi"

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: subahanallah wa bihamdihi seratus kali maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih banyak." (HR. Muslim)

Ke-14, mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang mengajak kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." (HR. Muslim)

Ke-15, rajin beristighfar

Dari Ibn Abbas, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang rajin beristighfar maka Allah akan berikan jalan keluar setiap ada kesulitan, Allah berikan penyelesaian setiap mengalami masalah, dan Allah berikan rizki yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Dawud, hasan lighairihi). Selamat mengamalkan. [At-Tauhid/Ammi Nur Baits]

NISFU SYA'BAN




Bulan Sya’ban adalah di antara bulan yang memiliki keutamaan dan mendapatkan perhatian khusus dari Nabi SAW. sehingga beliau memperbanyak berpuasa pada bulan Sya’ban itu melebihi bulan-bulan lainnya selain Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ ، حَتَّى نَقُولَ : لَا يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ : لَا يَصُومُ ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ Dari Aisyah ra. ia berkata, “Rasulullah SAW. berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan tidaklah aku melihat Rasulullah SAW. menyempurnakan puasa satu bulan sama sekali kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau dalam satu bulan lebih banyak melakukan puasa daripada berpuasa pada bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam Riwayat Muslim yang lain disebutkan (كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا) yang berarti beliau berpuasa pada bulan Sya’ban kecuali sedikit (hanya beberapa hari saja tidak berpuasa).

عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ ، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنَ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ، قَالَ : " ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah SAW.: “Ya Rasulullah! saya belum pernah melihat engkau berpuasa pada satu bulan dari bulan-bulan lainnya sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya'ban? Rasulullah SAW. menjawab: "Bulan itu adalah bulan yang sering dilupakan manusia yaitu antara Rajab dan Ramadhan, dan ia adalah bulan yang diangkat di dalamnya seluruh amalan kepada Rabb semesta alam, maka aku menginginkan amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. Al-Nasa`i).

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.
Mu’adz bin Jabal ra. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: “Pada malam nisfu Sya’ban, Allah SWT. memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Albani mengatakan dalam kitab Silsilah al-Shahihahnya bahwa hadits ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat dari sanad yang berbeda-beda yang semuanya saling mendukung, yaitu dari Mu’adz bin jabal, Abu Tsa’labah, Abdullah bin ‘Amru, Abu musa al-Asy’ari, Abu Hurairah, Abu Bakar, ‘Auf bin Malik dan Aisyah.


Berdasarkan hadist diatas para ulama memperbanyak ibadah dibulan sya’ban diantaranya
1.       Puasa
2.       shalat. Karna ibadah shalat adalah ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah.
3.       Membaca Yasiin  karna Yaasin adalah Surat yg ayatnya penuh dengan pelajaran. Agar Allah menjadikan kita orang yg senantiasa mendapat petunjuk.
4.      Beristighfar. Agar Allah selalu mengampuni dosa -dosa.

Mereka para Ahli ibadah tak mempersoalkan malam nisfu sya'ban.  Yang mereka persoalkan bagaimana bisa ibadah di Bulan Sya'ban.  Karna di Nisfu Sya'ban ada Riwayat yg mengabarkan dimana di malam nisfu sya'ban diangkatnya amal perbuatan manusia.

Dan Masih banyak Hadist yg ada. Namun pada intinya kita ibadah Pada Allah jelas ikutannya dan tahu ilmunya.