Kamis, 26 Mei 2016

NISFU SYA'BAN




Bulan Sya’ban adalah di antara bulan yang memiliki keutamaan dan mendapatkan perhatian khusus dari Nabi SAW. sehingga beliau memperbanyak berpuasa pada bulan Sya’ban itu melebihi bulan-bulan lainnya selain Ramadhan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، قَالَتْ : " كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ ، حَتَّى نَقُولَ : لَا يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ : لَا يَصُومُ ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ Dari Aisyah ra. ia berkata, “Rasulullah SAW. berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan tidaklah aku melihat Rasulullah SAW. menyempurnakan puasa satu bulan sama sekali kecuali pada bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau dalam satu bulan lebih banyak melakukan puasa daripada berpuasa pada bulan Sya'ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam Riwayat Muslim yang lain disebutkan (كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا) yang berarti beliau berpuasa pada bulan Sya’ban kecuali sedikit (hanya beberapa hari saja tidak berpuasa).

عن أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ ، قَالَ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنَ شَهْرٍ مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ ، قَالَ : " ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبَ وَرَمَضَانَ ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ Dari Usamah bin Zaid, ia berkata, “Saya berkata kepada Rasulullah SAW.: “Ya Rasulullah! saya belum pernah melihat engkau berpuasa pada satu bulan dari bulan-bulan lainnya sebagaimana engkau berpuasa pada bulan Sya'ban? Rasulullah SAW. menjawab: "Bulan itu adalah bulan yang sering dilupakan manusia yaitu antara Rajab dan Ramadhan, dan ia adalah bulan yang diangkat di dalamnya seluruh amalan kepada Rabb semesta alam, maka aku menginginkan amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. Al-Nasa`i).

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : يَطَّلِعُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ.
Mu’adz bin Jabal ra. meriwayatkan bahwa Nabi SAW. bersabda: “Pada malam nisfu Sya’ban, Allah SWT. memperhatikan seluruh makhluk-Nya, Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Thabrani, Daruquthni, Baihaqi dan Ibnu Hibban).

Albani mengatakan dalam kitab Silsilah al-Shahihahnya bahwa hadits ini adalah hadits shahih yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat dari sanad yang berbeda-beda yang semuanya saling mendukung, yaitu dari Mu’adz bin jabal, Abu Tsa’labah, Abdullah bin ‘Amru, Abu musa al-Asy’ari, Abu Hurairah, Abu Bakar, ‘Auf bin Malik dan Aisyah.


Berdasarkan hadist diatas para ulama memperbanyak ibadah dibulan sya’ban diantaranya
1.       Puasa
2.       shalat. Karna ibadah shalat adalah ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah.
3.       Membaca Yasiin  karna Yaasin adalah Surat yg ayatnya penuh dengan pelajaran. Agar Allah menjadikan kita orang yg senantiasa mendapat petunjuk.
4.      Beristighfar. Agar Allah selalu mengampuni dosa -dosa.

Mereka para Ahli ibadah tak mempersoalkan malam nisfu sya'ban.  Yang mereka persoalkan bagaimana bisa ibadah di Bulan Sya'ban.  Karna di Nisfu Sya'ban ada Riwayat yg mengabarkan dimana di malam nisfu sya'ban diangkatnya amal perbuatan manusia.

Dan Masih banyak Hadist yg ada. Namun pada intinya kita ibadah Pada Allah jelas ikutannya dan tahu ilmunya.
 

Tidak ada komentar: