Minggu, 29 Januari 2017

IMAM SYAFII



Imam syafii

Imam syafii lahir di gaza palestine, ayahnya meninggal ketika ia masih kecil.
Orang tuanya bercita-cita agar sang anak menjadi ulama besar.Sedangkan sumber ilmu pada saat itu adanya di makkah, jazirah arab.

Maka sang ibu membawa imam syafii ke makkah dengan menggendong sang anak dengan berjalan kaki.
Ketika sampai di makkah, imam syafii senantiasa dibawa tawaf ke kabah dan setiap ada kholakoh/taklim ulama sang ibu senantiasa mendudukan sang anak di majelis tersebut demikian berlangsung terus menerus sampai wafatnya sang ibu.

Maka saat ini kita dapat mengetahui bahwa imam syafii adalah ulama yang terkenal.
Itulah jasa ibu dalam mendidik anaknya dengan keterbatasan dan pengorbanannya

Pelajaran :

  •  Saat ini perjalanan gaza ke makkah adalah 1 hari 2 malam dengan bis. Bisa dibayangkan hebatnya seorang ibu yang ingin menghantarkan anaknya menjadi orang sholeh. Menempuh perjalan jauh tanpa kendaraan, perbekalan terbatas, medan yang sulit dan alam yang berbahaya.

Lalu bagaimana dengan mu  yang mempunyai segala fasilitas  (uang ada, kendaraan ada, majelis taklim dekat, guru ulama dekat). Tapi tidak mampu mencetak generasi lebih hebat dari imam syafii.

  •  Jangan sedih dan berkecil hati bila ayahmu telah tiada, karena banyak orang menjadi besar ketika ia ditinggal ayahnya. Nabi Muhammad adalah seorang yatim, Imam Syafii adalah seorang yatim.

IMAM MALIK



*Imam Malik*

Seorang murid imam malik, datang kepada imam malik untuk belajar 1 hadist.
Murid tersebut datang dari tempat yang jauh, untuk perbekalan dalam perjalanan ia rela menjual tanah dan rumahnya hanya untuk belajar 1 hadist.

Ketika sang murid sampai ke rumah imam malik untuk belajar, ia di tolak oleh imam malik dan disuruh pulang .
Karena tekad yang kuat sang murid tidak mau pulang. Maka sang imam menyuruh pembantunya untuk mencambuk orang tersebut. 

Maka dicambuk orang tersebut dan orang tersebut diam menerima, sekali dua kali sang murid diam saja tetapi ketika cambukan kedelapan sang murid merintih dan mengatakan “wahai imam, engkau telah berbut dzholim kepadaku”

Imam    : “kenapa..?”
Murid    : “saya datang kesini dengan menjual segala harta saya, untuk belajar kepadamu, tapi kenapa engkau mencambukku, engkau telah berbuat dzholim kepadaku”
Imam    : “kalau demikian, apa maumu”
Murid    : “sesuai jumlah cambukan tadi, maka berikan aku 8 hadist”

Maka untuk membayar cambukan tersebut imam malik memberikan pengajaran 8 hadist kepada orang tersebut. Lalu orang tersebut mengatakan:

Murid    : “ya syech, 8 hadist tersebut kurang. Aku mohon sudilah engkau mencambukku lebih banyak lagi, agar aku dapat belajar kepadamu lebih banyak lagi”

Pelajaran :

  • Dahulu orang untuk belajar saja rela mengorbankan hartanya bahkan dicambuk terlebih dahulu

  •  Lalu bagaimana dengan kita yang kalau datang kemajelis taklim, air disiapkan, kopi ada, snack   tersedia, tempatnya dekat lalu belum juga mau belajar… so mau dengan cara apa lagi..???

  • Cita-cita masuk surga firdaus, dekat dengan para nabi, ingin melihat Allah tanpa hijab.. *masya Allah.*