Senin, 20 Desember 2021

Toleransi antar ummat

 Toleransi Beragama

40 menit yang lalu


TOLERANSI ANTARA UMAT BERAGAMA

Muslim: "Bagaimana natalmu?"

Nasrani: "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku...?"

Muslim: "Tidak, agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu, tapi masalah ini, agama saya melarangnya."

Nasarani: "Tapi kenapa? Bukankah ucapan selamat natal itu hanya sekedar kata-kata? Teman muslimku yang lain, mengucapkannya padaku."

Muslim: "Mungkin mereka belum mengetahuinya... kau bisa mengucapkan dua kalimat Syahadat?"

Nasrani: "Oh tidak, saya tidak bisa mengucapkannya... Itu akan mengganggu kepercayaan saya..."

Muslim: "Kenapa? Bukankah hanya kata-kata?"

Nasrani: "Ya, sekarang saya mengerti. Terima kasih teman."

***

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

(Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.)

Ucapan selamat NATAL

 Soal Pejabat Muslim Ucapkan Selamat Natal, Begini Kata Ustaz Adi Hidayat


Ustaz Adi Hidayat bicara mengenai polemik ucapan Selamat Natal bagi umat Islam. Setiap Natal selalu timbul pro kontra pembahasan mengenai boleh tidaknya umat Islam mengucapkan Selamat Natal.

Ustaz Adi Hidayat membahas mengenai hukumnya umat Islam mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristiani. Menurut Ustaz Adi Hidayat, dalam Natal ada ibadah umat Kristiani.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan dalam Natal ada perayaan ibadah yaitu datang ke gereja melakukan kebaktian.

“Natal tidak berdiri sendiri. Natal ada nuansa ibadahnya,” kata Adi Hidayat.

Karena Natal adalah ibadah, lanjut Ustaz Adi, maka skema toleransi umat Islam adalah membiarkan umat Kristiani beribadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing tanpa mencampurinya sedikitpun baik dengan perkataan, atau susana hati tertentu apalagi perbuatan.

“Seperti ikut-ikutan ke gereja misalnya atau menyimak kebaktian atau mengenakan pakaian-pakaian khusus dipahami ibadah di agama tertentu,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

Karena itu Ustaz Adi Hidayat berharap tidak ada pemaksaan oleh pusat perbelanjaan bagi karyawan beragama Islam untuk menggunakan pakaian khas Natal.

Lalu membahas mengenai ucapan Selamat Natal, menurut Ustaz Adi Hidayat di Natal ada unsur ibadah dimana berbeda konsepsi Ketuhanannya dengan Islam, lau ada unsur penyembahan dan peribadahan.

“Kalo kita ucapkan (Selamat Natal) ada pengakuan di situ. Sementara komitmen La ilaha illallah adalah tidak menuhankan kecuali hanya Allah saja. Jadi kalo ada konsepsi bertentangan dengan La ilaha illallah kita mesti tolak,” jelas Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat, setiap pemeluk agama itu harus meyakini agamanya yang paling benar. Bentuk toleransinya ujar dia, adalah dengan membiarkan pemeluk agama lain beribadah.


Kunjungi website

Jumat, 03 Desember 2021

Zikir Pembuka ratib




 بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّحِيْمِ

للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

وَ بَعْدُفَاءِنَّا وَ الحَمْدُللهِ قَدْ رَضِينَا بِااللهِ ربًّ وَ بِالاْ ءِسْلاَمِ دِينَا وَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَ رَسُو لاً، وَبِا لْقُرْاَنِ إِمَا مَا، وَ بِا لْكَعْبِةِ قِبْلَةً. وَ بِا لْمُؤْ مِنِيْنَ إِخْوَا نَا وَ تَبَرَأْنَامِنْ كُلِّ دِينٍ يُخَالِفُ دِينَ الاْءِسْلاَمِ وَ أَمَنَّابِكُلِّ كِتَابٍ أَنْزَلَهُاللهُ وَ بِكُلِّ رَسُولٍ أَرْسَلَهُ اللهُ وَ بِمَلاَءِكَةِ اللهِ، وَ بِلْقَدَرِ خَيرِهِ وَ شَرِّ هِ، وَ بِلْيُوْمِ اْلاءَ خِرِ وَ بِكُلِّ مَا جَا ءَ بِهِ مُحَمَّدٍ رسول الله صليعليه و سلم عَنِ اللهِ، عَلَى ذَلِكَ نَحْيَا وَ عَلَيْهِ نَمُوْتُ وَعَلَيهِ نُبْعَثُ إِنْ شَِا ءَ اللهُ مِنَ اْلاَمِنِيْنَ الَّذِينَ لاَخَوْفٌ عَلَيهِمْ وَلاَهُمْ يَحْزَنُونَ.