Imam syafii
Imam syafii lahir di gaza palestine, ayahnya meninggal
ketika ia masih kecil.
Orang tuanya bercita-cita agar sang anak menjadi ulama
besar.Sedangkan sumber ilmu pada saat itu adanya di makkah,
jazirah arab.
Maka sang ibu membawa imam syafii ke makkah dengan
menggendong sang anak dengan berjalan kaki.
Ketika sampai di makkah, imam syafii senantiasa dibawa tawaf
ke kabah dan setiap ada kholakoh/taklim ulama sang ibu senantiasa mendudukan
sang anak di majelis tersebut demikian berlangsung terus menerus sampai
wafatnya sang ibu.
Maka saat ini kita dapat mengetahui bahwa imam syafii adalah
ulama yang terkenal.
Itulah jasa ibu dalam mendidik anaknya dengan keterbatasan
dan pengorbanannya
Pelajaran :
- Saat ini perjalanan gaza ke makkah adalah 1 hari 2 malam dengan bis. Bisa dibayangkan hebatnya seorang ibu yang ingin menghantarkan anaknya menjadi orang sholeh. Menempuh perjalan jauh tanpa kendaraan, perbekalan terbatas, medan yang sulit dan alam yang berbahaya.
Lalu bagaimana dengan mu yang mempunyai segala fasilitas (uang ada, kendaraan ada, majelis taklim
dekat, guru ulama dekat). Tapi tidak mampu mencetak generasi lebih hebat dari
imam syafii.
- Jangan sedih dan berkecil hati bila ayahmu telah tiada, karena banyak orang menjadi besar ketika ia ditinggal ayahnya. Nabi Muhammad adalah seorang yatim, Imam Syafii adalah seorang yatim.