Jumat, 22 Januari 2021

NABINYA ORANG MISKIN


Orang miskin yang tidak mau beribadah kepada Allah SWT sebab kemiskinannya  Maka Allah akan memanggil Nabi Ayub sebagai itibar bagi si miskin.

Dimana kisah nabi Ayub AS dari seorang yang kaya raya, mempunyai tubuh yang kuat, memiliki banyak hewan ternak serta tanah yang sangat luas.di uji oleh Allah SWT dengan kemiskinan, ditimpakan penyakit bertahun-tahun lamanya. Beliau memiliki keluarga dan banyak keturunan. Kemudian Allah mengambil semuanya kecuali istri dan dua orang saudaranya.

tetapi nabi Ayub AS tidak berkeluh kesah malah bertambah-tambah ibadahnya kepada Allah SWT

Salah satu hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Anas ibn Malik, sebagaimana disebutkan Abu Ya‘la dan Abu Nu‘aim, mengisahkan:   إِنَّ نَبِيَّ اللهِ أَيُّوبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِثَ فِي بَلائِهِ ثَمَانِيَ عَشْرَةَ سَنَةً فَرَفَضَهُ الْقَرِيبُ وَالْبَعِيدُ إلاَّ رَجُلَيْنِ مِنْ إِخْوَانِهِ كَانَا مِنْ أَخَصِّ إِخْوَانِهِ كَانَا يَغْدُوَانِ إِلَيْهِ وَيَرُوحَانِ   Artinya, “Sesungguhnya Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun. Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan dan menemuinya.”

Meski melewati sederet ujian panjang, beliau tetap bersabar, tetap tegar, tak pernah mengeluh, tak pernah resah dan gelisah, apalagi gundah dan marah, hingga Allah kembali memberikan jalan kesembuhan atas penyakit yang dideritanya, mengembalikan semua harta dan anak-anaknya, dan mengeluarkannya dari berbagai kemelut serta keterpurukan.

Kisah Nabi Ayub adalah kisah yang sarat akan hikmah serta pelajaran. Kisah Nabi dan Rasul yang mulia ini mengajarkan kepada kita terutama mengenai ujian kesabaran dan bagaimana seharusnya kita menyikapi ujian dari Allah.

Nabi Ayub selama 120 tahun hidupnya mengajarkan kepada kita mengenai arti dari kesabaran dan bagaimana menghadapi ujian.

Beliau diuji sangat berat berupa dicabutnya seluruh kesenangan di dunia hingga tidak mampu untuk sekedar bekerja mencari makan.

Oleh sebab itu, ketika kita menerima ujian di dunia, jangan pernah menyerah dan ikutilah cara Nabi Ayub alaihissalam menghadapinya.

 


Tidak ada komentar: