Jumat, 15 Januari 2016

MEMAHAMI TENTANG REZEKI




Aku melihat hidupnya begitu indah,
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah..


Aku melihat hidupnya tak ada pedih,
Ternyata ia  menutupi semua itu dengan mensyukuri..

Aku melihat hidupnya tanpa ujian,
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan..

Aku melihat hidupnya begitu sempurna,
Ternyata ia hanya menjadi apa adanya..

Aku melihat hidupnya sungguh beruntung,
Ternyata ia tunduk pada Allah untuk bergantung..

Aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri..
Bahwa di belahan dunia lain masih ada dan masih banyak yang belum seberuntung yang aku miliki..

Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi..
Hanya aku lah yang masih saja mengkufuri takdir  Ilahi...

Maka jangan iri hati dengan Rezeki orang lain..
Mungkin engkau tak tahu dimana rezekimu.. Tapi rezekimu tahu dimana dirimu..
Dari lautan luas, dari dalam perut bumi dan dari gunung yang tinggi, Allah Ta'ala memerintahkannya menuju kepadamu...
Allah Ta'ala menjamin rezekimu, sejak 4 bulan 10 hari engkau dalam kandungan ibumu..

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja..
Karena bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati..

Mereka lupa bahwa hakekat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka,
tapi apa yang telah dinikmatinya dan dibelanjakannya di jalan Allah.

Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya..
Diulang bolak balik 7x shafa dan marwa, tapi zamzam justru muncul dari kaki bayinya..
Ikhtiyar itu perbuatan.. Rezeki itu kejutan..
Dan jangan lupa, tiap hakekat rezeki akan ditanya..
"Darimana dan untuk apa"
Karena rezeki adalah "hak pakai",
Halalnya dihisab.. Haramnya diadzab..!
dan semua ada pertanggungan jawab

Maka, jangan engkau iri pada rezeki orang lain..
Bila engkau iri pada rezekinya, engkau juga harus iri pada takdir matinya..

Karena Allah Ta'ala membagi rezeki dan usia ummatnya, tanpa bisa tertukar satu dan yang lain..!

Jangan takut akan urusan duniamu karena Allah Rabbul Jalil menjaminnya walau ia makhluk melata
tapi takutlah akan urusan akhiratmu karena kamu tidak tahu takdir matimu...
Apakah khusnul khotimah apakah Su'ul khotimah

semangat mengejar rejeki!
Allah dulu Allah lagi Allah terus

Tidak ada komentar: