jika doa jarang terkabul
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ
قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُواْ
الصَّلاَةَ إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
Fa'idza
qadloytumushshalata fadzkuruullaha qiyamawwaqu'uudawa'ala junuubikum fa'idza
ithmanantum fa'aqiimuushshalata innashshalata kanat 'alalmu'miniina kitaban
mawquutan
Artinya:
Maka
apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri,
di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman,
maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nisa'
ayat 103)
***
فَإِذَا
قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ
Maka apabila kamu
telah menyelesaikan shalat(mu),
Menurut
para ulama, golongan orang ini (telah meneyelesaikan sholat) adalah golongan
orang awam yaitu sekedar menggugurkan kewajiban saja. (khusyu ada/tidak, di
terima/tidak yang penting kewajiban sholatnya sudah selesai)
فَإِذَا
قَضَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَاذْكُرُواْ اللّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِكُمْ
Maka apabila kamu
telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk
dan di waktu berbaring
Menurut
ulama, orang yang sholatnya lebih khusus lagi yaitu apabila ia telah tuntas
menunaikan sholatnya, ia senantiasa mengingat Allah baik waktu berdiri, duduk
maupun berbaring.
Inilah
golongan yang lebih khusus lagi yaitu dalam segala bentuk aktifitasnya ia
senantiasa mengingat Allah
الصَّلاَةَ
Assholah asal katanya الصِّلاَةٌ Shilatun yang artinya terhubung
dengan erat, tidak terpisahkan
Maka
kenapa dinamakan Sholat ? karena kita beribadah untuk terhubung dengan Allah
SWT. Jika dirinya merasa tersambung/terhubung dengan Allah dalam segala
aktifitasnya setelah sholat, dijamin tidak akan keliru dalam segala aktiftasnya
karena ia senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT
Orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam segala
aktifitasnya maka Allah akan senantiasa mengingat dirinya.
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ [البقرة
: 152]
“ Maka ingatlah
kepada Ku, niscaya Aku akan ingat kepadamu, Bersyukurlah kepada Ku
,Dan janganlah kamu ingkar kepada Ku “. ( Qs. Al Baqarah : 152)
Al
Qur’memberikan jaminan kepada orang-orang yang senantiasa mengingat Allah
(mendirikan sholat) akan diberikan 5 keutamaan :
1.
dijamin menjadi orang yang baik
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ
الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ
اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Bacalah
apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
2.
Dijamin oleh Allah diberikan
ketentraman didalam jiwanya
إِنَّنِي
أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
لِذِكْرِي
Sesungguhnya Aku
ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat
untuk mengingat Aku.
Orang yang senantiasa mengingat Allah, senantiasa hatinya tentram.
الَّذِينَ
آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram. (Arrad 28)
3.
Dimudahkan segala urusannya dan
dilancarkan rizkinya
وَمَنْ
يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ
بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan
keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya.
Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath
Tholaq: 2-3)
Bagaimana meningkatkan ketakwaan…
ذَلِكَ
الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ ۛ هُدًى
لِلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertakwa,
الَّذِينَ
يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنْفِقُونَ
(yaitu)
mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan/menyempurnakan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. Doanya dikabulkan
هُنَالِكَ
دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ ۖ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً
طَيِّبَةً ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Di sanalah
Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku
dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
doa".
فَنَادَتْهُ الْمَلَائِكَةُ
وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي فِي الْمِحْرَابِ أَنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ
مُصَدِّقًا بِكَلِمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِنَ
الصَّالِحِينَ
Kemudian
Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat
di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari
Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk
keturunan orang-orang saleh".
Ketika Zakariya
berdoa didalam sholatnya sedangkan sholatnya belumlah selesai Allah mengabulkan
doa nya akan datangnya seorang putera yang bernama Yahya. Sedangkan Zakariya
sudah tua dan istrinya mandul.
5. Akan dijamin hidupnya
sukses dan bahagia
قَدْ أَفْلَحَ
الْمُؤْمِنُونَ
"Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman," – (QS.23:1)
الَّذِينَ
هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ
"(yaitu)
orang-orang yang khusyu' dalam shalat-nya," – (QS.23:2)
Jika hidup
tidak tentram, doa jarang terkabul bagaimana jawaban al quran
Jika
ada orang yang sholat tetapi didalam kehidupannya, belum ada satupun dari kelima hal diatas yang hadir didalam kehidupan kita maka
penyebabnya bisa 1 diantara 2 hal dibawah ini :
1. Tidak khusyu didalam
sholat (24:22)
وَاسْتَعِينُوا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا
لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (Al baqarah
45)
الَّذِينَ
يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
(yaitu)
orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka
akan kembali kepada-Nya. (Al baqarah 46)
2. Kebanyakan orang sholat
tidak paham, tidak mengerti apa yang dibaca dan dilakukan didalam sholatnya
usia sudah 40 tahun tapi masih tidak mengerti apa yang dibaca didalam sholat..