MEYEPELEKAN ADZAN & SHOLAT
Seringkali ketika waktu sholat
tiba, kita masih berada dalam kesibukan dunia, entah itu sedang bekerja,
meeting, makan, dilapangan, dijalan, asik di deadpan TV bahkan sedang asik bermain games. Dan kita menganggap hal tersebut remeh,
enteng atau biasa saja.
Padahal sesungguhkan kita dalam kerugian
yang sangat besar dan kita sering abai akan keutamaan sunah berikut ini:
1. Mendengar
dan menjawab adzan
2. Tidak
bersegera ke masjid
3. Meninggalkan
sholat qobliyah
4. Tidak
sholat berjamaah
5. Tidak
berada di shaft terdepan
6. Bahkan
seringkali mengakhirkan sholat
Padahal hal-hal demikian sangat-sangat
besar besar pahala dan manfaatnya di dunia dan diakhirat, sebagaimana beberapa
dalil dan hadist berikut ini :
Mendengar dan menjawab
adzan
Dari Abdullah bin Amru bin Al ‘Ash,
ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka jawablah seperti apa yang ia
katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat
untukku, maka Allah akan bershalawat
untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al
wasilah, karena ia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya,
kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah ia.
Barangsiapa yang memohonkan untukku al wasilah, maka akan mendapat syafaatku.[HR Muslim].
Barang siapa berdoa setelah adzan
dengan membaca “Allahumma robba
hadzihid da’watit taammah wash sholatil qoo-imah, aati Muhammadanil wasilata
wal fadhilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda alladzi wa ‘adtah … Asyhadu alla ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu
billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa.. Dia akan
mendapat syafaat Rasulullah
"Dan
bersegeralah kalian menuju ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa". (QS Ali-Imran: 133). Allah berfirman, "Maka
berlombalah kalian di dalam kebaikan". (QS Al-Ma'idah: 48).
Tidak bersegera ke masjid
Sesungguhnya di
antara karunia dan rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya adalah Allah memudahkan
mereka untuk melakukan amal ketaatan, atau ibadah yang dapat mendekatkan diri
seorang hamba kepada Allah, di antara ketaatan dan amal ibadah yang dapat
mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah adalah bersegera untuk memenuhi
panggilah Allah, yaitu bersegera menuju masjid apabila adzan sudah dikumandangkan,
Para malaikat memintakan ampunan kepada orang yang menunggu
shalat dan ia juga dihukum seperti orang yang shalat.
“Para
malaikat beristighfar untuk salah seorang di antara kalian selama ia ditempat
shalatnya dan tidak berhadas, “ya Allah ampunilah ia, ya Allah rahmatilah ia”,
senantiasa seseorang di antara kalian dalam keadaan shalat selama shalat itu
yang menahannya, dan tidak ada yang mencegah dia untuk kembali ke keluarganya
kecuali shalat.” (HR.
Bukhari No. 659 dan Muslim No. 649) Doa ini terus diucapkan
malaikat selama orang tersebut tidak keluar dari tempat shalatnya dan tidak
batal wudhu’nya”
“Setiap
langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim no. 2382)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap langkah menuju tempat shalat akan dicatat sebagai kebaikan dan akan menghapus kejelekan.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shohih)
“Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Allah wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.”(HR. Muslim)
“Doa
antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.” (HR.Tirmidzi No. 212)
“Jika kalian menuju masjid, hendaknya kalian (berjalan) dengan tenang”. (HR. Bukhari-Muslim).
Meninggalkan sholat rawatib
(qobliyah dan ba’diyah)
“Dua
raka’at sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim No.725). Adapun sholat
sunnah sebelum shubuh ini merupakan yang paling utama di antara sholat sunnah
rawatib dan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak pernah
meninggalkannya baik ketika mukim (tidak berpegian) maupun dalam keadaan safar.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam pada sholat
sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kaafirun (قل يا أيها الكافرون) dan surat Al
Ikhlas (قل
هو الله أحد).” (HR. Muslim no. 726)
“Barangsiapa
yang menjaga empat raka’at sebelum dzuhur dan empat raka’at setelahnya,
diharamkan baginya neraka.” (HR.
Tirmidzi No. 428 Abu Daud No.1269 dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam
Misykatul Mashabih)
“Allah
merahmati seseorang yang shalat sebelum ashar empat rakaat.” (HR. Tirmidzi No. 430 Abu Daud No. 1271 dan
dihasan oleh Syaikh Albani dalam Shahihul Jami’ As-Shaghir)
“Dari Ummu Habibah
radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia
berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Seorang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah,
(sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya
sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha
berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan
shalat-shalat tersebut.” (Dari Kitab Riyadhussalihin) (HR. Muslim no. 728).
“Sesungguhnya amalan
yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari
amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada
malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada
shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya
sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya
terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki
amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah
pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian
amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”
Tidak berada di shaft terdepan
“Seandainya
manusia mengetahui keutamaan pahala yang terdapat dalam adzan dan shaf yang
pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan diundi maka mereka
akan siap diundi.”(HR.
Bukhari No.615 dan Muslim No. 437)
“Barang
siapa yang shalat karena Allah selama empat puluh hari dengan berjamaah, ia
mendapatkan takbir yang pertama (Takbiratul ihram), dicatatkan untuknya dua
kebebasan: kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi No. 241)
Rasulullah
bersabda : “Innallaha wa malaikatahu yushalluuna
‘ala shaffal awwal” Sungguh Allah dan
para MalaikatNya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf pertama.
(H.R. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih Sunan Abu
Dawud)
.
Rasulullah
bersabda : “Dari al ‘Irbadh bin Sariyah :
Bahwasanya Rasulullah : Memohon ampun untuk (orang orang yang berada pada) shaf
pertama tiga kali dan pada shaf kedua satu kali”
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (manusia yang
shalat pada) shaf bagian kanan”. (HR. Abu Dawud;
dinilai hasan oleh Ibn Hajar dalam Fath al-Bariy)
Tidak sholat berjamaah
“Shalat berjama’ah (di masjid) lebih utama 27 derajat
dibanding shalat sendirian (di rumah)” HR. Bukhari
“Wahai orang-orang yang beriman!
Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
merenungkan, apalah yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (yaitu hari akhir). Dan bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apapun yang kamu kerjakan. Dan janganlah keadaan kamu
seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah
pun membuatnya lupa kepada dirinya sendiri; itulah orang-orang yang fasik.” Al Hasyr : 18-19
Dari Abu Hurairah
-radhiallahu anhu- bahwasanya Rasulullah -shalallahu alaihi wa alihi wasallam-
bersabda :
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya
pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak
bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya.
Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang
akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan
berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui
besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh,
maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun
harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 437)
Rasulullah
mengingatkan bahwa ada golongan manusia yang akan mendapat naungan
Allah pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Diantaranya
adalah orang orang yang hatinya terpaut dengan masjid. Ketahuilah
bahwa satu pertanda seseorang itu hatinya terpaut dengan masjid adalah
seseorang yang selalu ke masjid memenuhi setiap panggilan adzan.
Rasulullah
bersabda : “Ada tujuh golongan
yang akan dinaungi Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan
–Nya,” Lalu beliau menyebutkan diantaranya : Seorang yang hatinya terpaut
dengan masjid” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Mengakhirkan
sholat
Orang yang shalat namun
sengaja menunda hingga akhir waktu tanpa alasan syar'i maka tergolong
orang-orang yang munafik. Berikut ini Qalam Allah dan hadist Nabi Muhammad terkait hal tersebut.
“Sesungguhnya
orang-orang munafik menyangka bisa menipu Allah, tapi sungguh Allah lah yang
menghinakan mereka. Yaitu ketika mereka diseru untuk shalat, mereka bermalas-malasan…” (QS. An-Nisa: 142)
"Ini
adalah Shalatnya orang Munafik. ketika ia duduk mengamati matahari sampai ia
berada diantara kedua tanduk syaitan, kemudian ia berdiri untuk mengerjakan
shalat 4 rakaat, ia hanya mengingat Allah sedikit saja." (HR. Muslim : 103).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang
jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya maka kelak
mereka akan menemui kesesatan.” (Maryam 19: 59)
Saad bin Abi Waqas
bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka
jawab Baginda SAW, “yaitu
mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain.
Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu Sholat, maka mereka diancam
dengan Neraka Wail”.
“Maka
wail-lah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” (QS.Al-Maun:4-5)
wail adalah lembah di neraka jahanam yang
seandainya gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya, maka akan hancur lembur karena
panasnya.
“Tatkala
manusia terlambat mendatangi shalat dari menempati shaf pertama, kemudian
(shalat berikutnya) terlambat lagi shaf kedua, kemudian shaf ketiga (apalagi
sengaja terlambat/ketinggalan shalat berjamaah), maka Allah buat hatinya suka
mengakhirkan semua amal shalih.” (Syarah Riyadhus Shalihin 5/111)
Abdullah
bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu , bahwa beliau bertanya kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam :“Amal apakah yang paling dicintai Allah?” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya: “Assholatu bi
waktiha”m“ Shalat pada waktunya .” Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau
ulangi dua kali, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan urutan:“ Berbakti kepada
orang tua, kemudian jihad fi sabilillah .” (HR.
Bukhari Muslim)
“Perkara
yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat.
Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk
maka seluruh amalnya pun akan buruk.” (HR. Ath-Thabrani)
“Rasulullah SAW,
diperlihatkan pada suatu kaum yang membenturkan kepala mereka pada batu, Setiap
kali benturan itu menyebabkan kepala pecah, kemudian ia kembali kepada keadaan
semula dan mereka tidak terus berhenti melakukannya. Lalu Rasulullah bertanya: “Siapakah ini wahai Jibril”? Jibril menjawab: “Mereka ini orang
yang berat kepalanya untuk menunaikan Sholat fardhu”. (Riwayat Tabrani).
Orang yang
meninggalkan Sholat akan dimasukkan ke dalam Neraka Saqor. “Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata:
“Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam Neraka Saqor ?”. Orang-orang yang
bersalah itu menjawab: “kami termasuk dalam kumpulan orang-orang yang tidak
mengerjakan Sholat”
Namun sangat disayangkan di zaman
ini, banyak dari kaum muslimin yang melalaikan ibadah shalat, ia tidak datang
ke masjid kecuali setelah iqamah, atau setelah imam mendapatkan beberapa
raka’at, atau bahkan tidak datang ke masjid sama sekali.
sungguh kerugian yang amat besar apabila kita meninggalkan amalan sunah diatas
Ya Allah, ya Rabb, berilah kami kekuatan untuk
selalu bersegera memenuhi panggilan adzan dan melaksanakan shalat berjamaah di
masjid.
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alad dinika wa ‘ala tho’atika”. “Wahai dzat yang
membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan
kepada-Mu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar