JIKA SUATU SAAT NANTI KAU JADI IBU..
๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ๐พ
Jadilah seperti Nuwair binti Malik (Radhiyallahu 'Anha)
yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya..
Saat itu sang anak masih remaja. Usianya baru 13 tahun..
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang
tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam)
tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati
sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti
kepada Islam dan melayani Rasulullah (Shallallahu 'Alayhi wa'ala-Aalihi
wa-Sallam) dengan potensinya yang lain..
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah (Shallallahu
'Alayhi wa'ala-Aalihi wa-Sallam) karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis
dan menghafal Qur’an..
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris
pencatat wahyu..
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini:
๐Zaid
bin Tsabit (Radhiyallahu 'Anhu)..
☆☆☆
๐พJika
suatu saat nanti kau jadi ibu..
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah (Rahimahallah)
yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh
berjamaah..
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk
karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu..
Kelak, ia tumbuh menjadi jajaran Ulama Hadits dan Imam
Madzhab.
Ia tidak lain adalah
๐Imam
Ahmad bin Hanbal (Rahimahullah)..
☆☆
๐พJika
suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya .
Seperti Ummu Habibah (Rahimahallah)..
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya..
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk
merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya, “Ya Allah Tuhan yang
menguasai seluruh alam! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh,
menuju keridhaan-Mu..
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan
Rasul-Mu.. Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah
urusannya..
Peliharalah keselamatannya, panjangkanlah umurnya agar
aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang
berguna, aamiin!”..
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak
itu, tumbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya:
๐Imam
Syafi’i (Rahimahullah)..
๐๐๐ฐ๐ฐ๐ณ๐ณ๐ณ
๐พJika
suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai
cita-cita. Seperti ibunya 'Abdurrahman..
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya
untuk menjadi Imam Masjidil Haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk
mencapai cita-cita itu..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal
Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak..
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam
Masjidil Haram…”, Sang Ibu tak bosan-bosannya mengingatkan..
Hingga akhirnya 'Abdurrahman benar-benar menjadi Imam
Masjidil Haram dan termasuk deretan Ulama berkelas dunia yang disegani..
Kita pasti sering mendengar Murattal-nya diputar di
Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama:
๐'Abdurrahman
As-Sudais (Hafizhahullahu ta'ala)..
๐ผ๐ผ๐ผ
๐พJika
suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti
sukses..
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah
menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu..
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri.
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati,
jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia..
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun
1999, Dr. Ahmad Zewail (Hafizhahullahu ta'ala)..
→→→
Maa syaa'aAllaah.. ๐น
Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa min-dzuriyyatinaa
Qurrata a'yun waj-'alnaa lil-Muttaqiinaa Imaamaa..
Aamiiin Allaahummay Aamiiin..
✒Reposting dari group al- Ummu Madrosatu & imam syafii
manggar
❓Tahukah
Anda?
===============
Rasulullah dikandung di dalam rahim seorang wanita yg
benama Aminah (yg aman) dibidani oleh Asy-Syifa (yg menyembuhkan-ibunda
Abdurrahman bin Auf), disusui pertama oleh Tsuwaibah (yg berpahala), diasuh
oleh Barakah (yg tumbuh) dan diasuh juga oleh Halimah (yg lemah lembut).
Sehingga terbentuklah sosok yg terpuji (Muhammad shallallahu alaihi wa sallam)
=============== Lihatlah, bagaimana nama nama ini tersusun dengan indah, ini
semua tentu bukan suatu kebetulan, namun ini adalah skenario yg telah Allah
susun, yg hanya Allah yg tahu akan hikmahnya, dan bagaimana agungnya sosok
Rasulullah, dan betapa nama itu tidak lain adalah doa.
=============
Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar