Kamis, 06 Agustus 2015

KISAHMU... DIDUNIA ATAU DIAKHIRAT



Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena muslimin akan menurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikan dan mengkafanimu lalu membawamu  ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang akan mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan segala aktifitas dan pekerjaannya untuk ikut menguburmu.
Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari nanti..

Barang-barangmu akan dikemas, kunci-kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang-barang itu akan disedahkan agar bermanfaat untukmu.
Yakinlah… dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dengan kepergianmu.. (siapa kamu?)
Ekonomi akan tetap berlangsung.. posisi pekerjaanmu akan di isi orang lain..
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yang dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan besar dari hartamu..

Kesedihan atasmu ada 3 :
1.       Orang yang mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan…
2.       Kawan-kawanmu akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari.. lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa-tawa
3.       Di rumah ada kesedihan yang mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu atau dua minggu, sebulan dua bulan dan mungkin setahun barangkali ????
Selanjutnya meletakanmu dalam album kenangan…

Demikianlah “kisahmu telah berakhir di tengah-tengah manusia” dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai.. “negeri akhirat”
Telah musnah segala kemulian, harta, kesehatan dan anak yang kamu miliki dan banggakan.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta..
Kini hidup yang sesungguhnya telah dimulai….

Pertanyaannya adalah :
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan negeri akhiratmu ??? hakikat ini memerlukan perenungan dan muhasabah.

Usahakan dengan sungguh-sungguh :
·         Mejalankan kewajiban-kewajiban,
·          hal-hal yang disunahkan,
·         sedekah rahasia
·         merahasiakan amal shalih
·         shalat malam
Semoga saja engkau selamat

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini In sha Allah pengaruhnya akan engkau temua dalam timbangan kebaikanmu di negeri akhirat.
“berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang mukmin

Dari Syekh Ali Thanthawi mesir, diterjemahkan oleh ust. Ainul Haris.


Daftar istilah :
MUHASABAH : menghitung-hitung diri,  secara sedehana bisa dipahami sama dengan intropeksi, yaitu seseorang bertanya kepada dirinya sendiri tentang perbuatan yang dia lakukan agar jiwa menjadi tenang, dan memastikan secara gamblang apakah perbuatan yang dilakukan dalam kehidupannya sesuai dengan perintah-perintah Allah Ta’ala.

Tidak ada komentar: